jangan jadikan pekerjaan dan kesibukan sebagai alasan, ketika kita tidak dapat meluangkan waktu untuk orang-orang yang kita sayangi.
-untuk alasan dan pembenaran-
jangan jadikan pekerjaan dan kesibukan sebagai alasan, ketika kita tidak dapat meluangkan waktu untuk orang-orang yang kita sayangi.
-untuk alasan dan pembenaran-
Sindroma akhir tahun adalah ketika aku mempertanyakan apa yang sudah aku lakukan dan yang sudah kucapai 1 tahun kemarin. Dan jawabannya adalah bahwa aku merasa enggak ngapa-ngapain tahun ini, dan tidak ada pencapaian berarti tahun ini. Ini adalah bagian paling tidak menyenangkan ketika akhir tahun tiba. Untungnya aku baru merasakan itu semua 2 tahun terakhir ini. Dan untungnya lagi, tahun ini tidak separah tahun kemarin.
Ternyata banyak yang sudah kulakukan tahun ini. Mulai dari membantu persiapan nikahan kakak, mau proposal penelitian, memulai penelitian di S2, dan mendapat peluang-peluang menarik yang mudah-mudahan bisa terwujud di tahun-tahun berikutnya. Tapi soal pencapaian? Ah….belum ada yang berarti saat ini. Masih ada cita-cita yang tertunda, masih ada kecewa yang kadang menyelinap, masih ada kesal yang kadang hadir. Tapi….sudah lah…hidup terlalu indah hanya untuk bersedih. Masih ada harapan tempat kita bermimpi. Dan yang pasti masih ada Allah tempat kita bergantung. So…what’s your resolutions for 2012? 🙂
Kadang aku masih ingin menyapa dirinya yang sudah hilang entah ke mana. Ingin tahu kabarnya, rupanya sekarang, apa aktivitasnya, hingga kabar keluarganya. Walau aku yakin, kalo itu semua sulit sekali terjadi, atau bahkan tak mungkin? Ini hanya tinggal mimpi. Yup…mimpi yang akan hilang ketika aku terbangun dan sadar bahwa semua sudah tak sama lagi. Kawan, apa kabarmu?
Ketika senja menyapa dan datang untuk mengganti siang, aku sedang duduk di sini. Sendiri, menatap langit yang meredup dengan perlahan. Berdiam diri di balik jendela, memandangi jalanan basah yang membentang, sambil tersenyum kecil pada dunia. Tempat ini memang memiliki sejuta kenangan ya. Mulai dari si mantan yang pernah ngajak lihat-lihat contoh unit apartemen yang mau dia beli, sampai si dia yang beberapa kali datang menjemput ke sini selepas aku jaga. Dua-duanya memberi luka yang berbeda rasanya. Tapi juga memberi pelajaran yang sangat berharga dalam hidup. Dan yang pasti juga memberi warna tersendiri dalam hidupku. Toh….semua sudah masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu. Kini tataplah masa depan yang akan menyambut. Terima kasih Tuhan, telah memberiku keidupan yang indah ini.
Semua memang akan indah pada waktunya
Tapi….yang indah bagimu, belum tentu indah juga buatku
Mungkin kita punya definisi “indah” yang sama
Tapi kita mendapat “keindahan” itu di tempat kita masing-masing
Ya Allah, buatlah saya menjadi workholic untuk sementara waktu ini. Biarkanlah lelah melanda, agar saya terlalu enggan untuk berpikir masalah lain. Cukup hanya bekerja…bekerja…..dan bekerja. Agar ketika malam tiba, saya sudah terlalu capek, dan terpaksa harus segera tidur, karena badan sudah tidak dapat menanggungnya.
buat apa gue jaga perasaan lo, kalo lo gak jaga perasaan gue. Gue gak menyesali apa yang sudah terjadi. Tapi gue kecewa sama cara lo menyelesaikan semua.
-mengikhlaskan semua yang telah terjadi-