Satu kata yang mudah diucapkan, tapi susah sekali untuk dicapai…. IKHLAS….. Yup!! Satu kata yang simpel banget bukan??
Jadi inget kejadian tahun 2001 itu. Satu berita dari temen dekat, yang tadinya kupikir hanya angin lalu. Satu berita itu kudengar lagi dari teman dekat yang lain, dan kali ini aku semakin diyakinkan, bahwa berita itu benar adanya! Tidak ada kebohongan di dalamnya. Bagai disamber gledek di siang bolong. Berbagai pertanyaan berkecamuk, dan aku membiarkannya tak terjawab. Cuman diam dan tanya yang kusimpan dalam hati.
Ketika orang yang ada dalam berita itu, mengakuinya sendiri aku cuman diam…..diam…..dan tak berkata apapun. Jadi ini beneran ya? Dia bener-bener melakukan hal yang aku ga suka itu ya? Cuman satu kalimat yang terucap,”Gue gak suka sama cara lo. Harusnya gak kayak gini caranya.” Cuman itu, dan aku pergi meninggalkan dia tanpa berkata sepatah kalimat lain. Menutup segalanya. Menutup luka itu, dan gak untuk dibuka lagi.
6 tahun berlalu sejak saat itu. Aku berharap sudah bisa melupakan semua. Tapi ternyata kenangan tentangnya, baik manis maupun pahit, masih melekat terlalu erat dalam otak ini. Hm….sepertinya aku belum ikhlas melepaskan dia. Meskipun semua terlihat baik-baik saja, tapi sepertinya hati ini belum bisa menerima semua. Rasanya semua “sikap baik” yang kuberikan padanya hanya kedok belaka, untuk menutup semua.
Dia kembali, mencoba memperbaiki keadaan, tapi ternyata semua berjalan tidak mulus. Setelah datang, dia kembali melakukan hal yang sama. Fiuh……sangat menguras emosi dan menguji kekuatan hati. Akhirnya aku sudah mengambil keputusan yang tidak bisa diganggu gugat, cukup….ini yang terakhir kali. Nama dia gak boleh lagi mengganggu hidupku. Berteman boleh, tapi tak lebih. Buat apa berteman, dengan orang yang tak bisa kupercaya?
7 bulan berlalu sejak saat terakhir dia melakukan kesalahan yang kedua, dan SULAP…..Tuhan memberikan rasa ikhlas itu padaku. Sudah tak ada rasa lain yang tertinggal ketika harus berhadapan dengannya. Cuman ada rasa ikhlas melepaskan dia untuk selamanya. Sudah tidak ada rasa iri dan kesal itu, karena Tuhan sudah menggantinya dengan rasa ikhlas.
Perjalanananku mencapai kata ikhlas untuknya, menghabiskan waktu 7 tahun…..Perjalanan yang panjang, tapi aku sangat bersyukur bisa mencapainya kali ini…….
Saat ini……..aku sedang menjalani satu periode waktu untuk mencapai kata itu lagi untuk orang yang berbeda…..Dan waktu itu masih terus berjalan, karena aku belum mencapai kata ikhlas yang sesungguhnya.