Archive for October, 2010

31
Oct
10

patah hati vs self limiting disease

Patah hati, mungkin sedang menjadi topik hangat belakangan ini dalam pembicaraan antara aku dengan temanku. Hm…bukan topik yang menyenangkan, tapi selalu menarik untuk diperbincangkan. Bukan begitu? 🙂

Aku punya pendapat sendiri soal si patah hati ini. Menurutku keadaan ini hampir mirip dengan self-limiting disease. Patah hati bisa sembuh seiring dengan waktu. Bisa jadi sembuh lebih cepat. Tapi bisa jadi lebih lama, tergantung ketahanan masing-masing orang. Sama kan, seperti self-limiting disease, yang kecepatan sembuhnya tergantung pada imunitas si penderitanya. Kalo toh ada obatnya, itu cuman membantu menyembuhkan. Tapi bukan terapi definitifnya. Karena sebenarnya yang bisa menyembuhkan hanya waktu dan diri sendiri. Asal jangan sampai terjadi komplikasi, rasanya cukup dengan menjaga ketahanan penderitanya.

Tapi lain halnya dengan temanku. Menurut dia, si patah hati ini ada obatnya. Dengan kita tertarik pada orang lain, itu bisa menyembuhkan patah hati. Wah, aku sih kurang setuju ya dengan pendapat ini. Gak setuju sama sekali malahan. Gak segampang itu lho cari pengganti yg sudah hilang. 🙂 Cari pacar kan gak sama kayak beli sayuran di pasar. (perumpamaannya ga banget yak??) Dan dari pengalamanku, bisa kok sembuh dari patah hati tanpa ada penggantinya.

Jadi….intinya, kenapa yang lama masih harus kebayang-bayang?? Mendingan cari yang baru kan?? (ha….ha gak nyambung antara isi ama kesimpulan….. :-D)

31
Oct
10

just move on

Tidak perlu terburu-buru, melangkahlah satu demi satu menapaki jalan ini sendirian…..

Menikmati detik demi detik, menit demi menit, dan hari demi hari yang berlalu….

Mencari hikmah dari semua kejadian, mencari pelajaran dari setiap kesalahan, mencari celah untuk terus maju dari setiap kesuksesan…

Bergeraklah terus maju ke depan, sambil sesekali melihat ke belakang, agar tidak berbuat kesalahan yang sama. Semua hanya butuh proses, dan biarkan ALLAH yang akan menetapkan semua.

26
Oct
10

Pagi

Satu hari pasca macet total dan banjir jakarta

Aku paling menyenangi pagi setelah hujan semalam. Mataharinya mengintip malu dari awan yang terkadang masih mendung. Sinar mataharinya menembus daun pepohonan, membentuk garis lurus, langsung menghujam tanah. Jalanan pun masih basah karena air hujan semalam yang belum kering. Menghasilkan bau jalanan basah yang khas, yang jika dihirup memberi kesegaran tersendiri. Apalagi kalo jalanan itu masih tanah, bercampur rumput, hm….bau tanah basah yang sangat aku rindukan.

Dan begitu pula dengan pagi ini. Rasanya aku cukup beruntung hari kemarin. Hanya butuh waktu 1 jam untuk pulang dari klinik. Tidak menemukan jalanan macet yang cukup berarti. Rumah pun aman tidak terkena banjir, padahal beberapa daerah disekelilingku tergenang air. Pulang ke rumah dengan perasaan lelah. Khawatir akan sesuatu yang seharusnya tidak boleh lagi aku pikirkan. Dan untuk “lari” dari keadaan itu, aku memilih tidur cepat. Hari ini, aku bangun dengan perasaan sangat bersyukur. Karena ternyata aku masih diberi nikmat sehat dan selamat hingga hari ini. Apalagi dengan sambutan pagi yang begitu cerah, seperti tidak meninggalkan jejak kelumpuhan kota sama sekali.

Pagi….akankah selalu indah seperti yang aku bayangkan??

24
Oct
10

bernaung dalam mendung

Ingin rasanya bernaung dalam mendung hari ini. Merasakan hujan mengguyur badan dan membasahi raga serta hati yang sedang rapuh ini. Biarkan saja semua basah, kuyup, aku tidak akan berlari mencari atap untuk berlindung. Hanya berjalan perlahan menyusuri  tepian jalan, mencari tempat duduk yang nyaman untuk sekedar meletakkan diri. Merenungi apa yang telah terjadi. Menyusun rencana apa yang harus dilakukan. Sebenarnya…..harusnya….tidak perlu ada yang berubah. Hanya aku yang harus berubah. Karena saat ini semua sudah tak sama. Hanya harapanku yang harus kuubah. Agar aku memiliki harapan baru dan tidak bergantung pada yang lama.

24
Oct
10

berharap hujan

Sabtu, 23 oktober pk. 21.00

Baru hari ini, dalam tahun ini aku berharap hujan turun. Karena buat apa memohon hujan, kalau praktis tidak ada musim kemarau tahun ini. Kilat sudah menyambar-nyambar sejak sore tadi ketika aku memandang keluar lewat jendela tempatku bekerja. Hari sabtu yang  sangat sempurna untuk menikmati kesendirian. Biarlah hujan, kalo itu bisa membasuh sedihku hari ini, agar sedih itu tak ada lagi esok hari.

22
Oct
10

Menanti

Kadang seseorang gak sadar, kalo ada orang di luar sana yang sedang menunggu dirinya. Menanti dengan sabar, walau ia tahu orang itu tidak pernah kembali. Harapan itu tidak pernah pupus selama ia masih punya kekuatan untuk bertahan. Tapi ketika harapan itu harus hancur, biarkan saja berkeping-keping. Supaya harapan baru yang lebih baik dapat dibangun kembali dan menghidupkan hari-harinya.

-uncomfort zone ini harus bisa kulewati-

22
Oct
10

catatan pinggir tentang patah hati

Kemarin mungkin kamu sedang tersenyum senang dan memandang matanya dengan penuh makna

Sementara aku terkaget-kaget mendengar berita itu

Mungkin kemarin kamu pulang dengan hari berbunga-bunga

Sementara aku cuma bisa terdiam, dan merasa dunia seperti berhenti

Mungkin kemarin malam kamu tidur dalam senyum

Sementara aku hanya terduduk dalam gelap, tanpa bisa menutup mata dan beristirahat……lelah….

Tapi…..kalo nanti aku bertemu denganmu, aku janji aku akan tersenyum dengan manisnya, dan mengulurkan jabatan tangan

Aku akan tetap tegar berdiri walau apapun yang terjadi

Walaupun patah hati, tidak mesti terpuruk kan?? 🙂

14
Oct
10

Haruskah aku ke sini lagi???

Tempat ini adalah tempat yang seharusnya sudah tidak boleh kudatangi lagi. Supaya aku tidak lagi berbenturan dengan masa lalu. Ingin rasanya bisa mensupresi semua kenangan itu. Tapi apa daya, ketika nasib berkata lain. Tawaran kerja itu datang dari tempat ini. Tempat yang seharusnya hanya tinggal kenangan. Tapi sekarang? Justru di sinilah aku merintis sesuatu yang baru. Buat dia, mungkin….ceritaku tentang pekerjaan ini, bukanlah hal istimewa. Lalu buatku? Aku akan terima pekerjaan ini. Insya ALLAH aku bisa menjalankan amanah ini. Walau harus berbenturan dengan cerita masa lalu…..ah….itu kan Cuma masa lalu. Biarlah dia berlalu. Yang jelas sekarang aku sudah berdiri di sini, tegar, berjuang demi sesuatu yang baru.

14
Oct
10

Warna langit

Memandangi perubahan langit di sore hari dari depan klinik tempatku bekerja.

Bukan hal aneh sebenarnya duduk di ruang depan klinik, sambil mengamati langit sore. Tapi biasanya aku terlalu asik dengan kegiatanku sendiri. Sementara hari ini aku sibuk memandangi langit yang sedang cerah. Tampak sekali perubahan warnanya. Mulai dari kuning terang, lalu menjadi kemerahan, lama-lama merah meredup, dan lalu menjadi gelap karena malam telah datang. Aku hanya terlalu kagum dengan perubahan itu. Ada satu perasaan “takjub” yang sulit kulukiskan dengan kata-kata.

Ya ALLAH begitu besar kuasa-Mu atas segala sesuatunya di dunia ini. Begitu indah Kau mewarnai langit sore hari ini….

11
Oct
10

kangen

Kangen…..cuman itu yang bisa kukatakan saat ini

Gak ada rasa lain

Cuman itu yang terasa ketika malam ini aku cuman sendirian di kamar ini

Rasanya rindu…..sama semua hal yang sudah berlalu

Walaupun aku tahu, waktu tak bisa kuputar ulang

ini hanya permainan otakku, dan harus terus kulawan, supaya aku tidak terhanyut di dalamnya

Kangen…..




October 2010
M T W T F S S
 123
45678910
11121314151617
18192021222324
25262728293031